- Hubungan seksual berganti-ganti pasangan tanpa alat pengaman
- Pemakaian jarum suntik tidak steril,bekas dipakai oranglain secara bergantian atau tercemar darah mengandung HIV
- Transfusi darah yang tidak melalui proses pemeriksaan terhadap HIV
- Dari Ibu HIV positif kepada bayinya saat hamil proses melahirkan spontan/normal dan menyusui
- Bersentuhan, bersalaman, berpelukan (kontak sosial)
- Keringat
- Batuk,bersin
- Berbagai makanan atau menggunakan peralatan makan bersama
- Gigitan nyamuk atau serangga lain
- Berenang bersama
- Memakai toilet bersama
- Tidak ada tanda-tanda khusus pada orang yang tertular HIV
- Penapilan fisik seseorang bukian jaminan bebas dari HIV, jika perilakunya berisiko.
- Semua orang bisa kena HIV dan AIDS tanpa membeda-bedakanjenis kelamin, usia, suku, agama, ras, pendidikan, pekerjaan,dll.
- Sebelum HIV berubah menjadi AIDS (umumnya dalam waktu 5-10 tahun), orang yang tertular HIV tampak sehat seperti orang lain yang tidak tertular HIV.
- Meskipun tampak sehat dan merasa sehat, orang yang tertular HIV dapat menularkan HIV kepada orang lain.
Status HIV seseorang hanya bisa diketahui melalui proses Konseling dan Testing HIV Secara Sukarela (KTS/ Voluntary Counseling and Testing (VCT), meliputi :
- Komseling Pre Tes untuk memahami makna dan tujuan tes, menyiapkan mental untuk melakukan tes;
- Tes darah untuk mengetahui status HIV;
- Konseling Pasca Tes untuk memahami hasil tes, menerima apapun hasilnya dan membuat rencana tindak lanjut terlepas hasil tesnya positif atau negatif